Cara Budidaya Tanaman Terong – Terong menjadi salah satu jenis sayuran yang cukup digamari oleh masyarakat, maka tidak heran jika banyak olahan masakan yang menggunakan terong di dalamnya.
Tanaman terong juga dipercaya berasal dari Indonesia. Terong bisa dengan mudah kita jumpai tumbuh subur di hutan-hutan Indonesia. Namun, sekarang terong sudah banyak di tanam di luar negeri.
Ada banyak jenis terong yang di budidayakan oleh para petani di Indonesia. Mulai dari terong lokal seperti terong kopek, terong bogor, terong gelatik, dan terong medan.
Bentuk serta warna terong juga beragam ada yang berwarna hijau, ungu, bahkan putih. Bentuk terong ada yang bulat, lonjong dengan ujung lancip, dan ada juga bentuk terong yang lonjong besar.
Cara Budidaya Tanaman Terong Bagi Pemula & Tips Perawatannya
Apabila anda tertarik untuk budidaya tanaman yang satu ini. Hal pertama yang harus disiapkan adalah bibit, usahakan anda memilih bibit unggulan agar hasil budidaya anda bisa maksimal. Nah, untuk lebih jelasnya, silahkan simak artikel di bawah ini yang akan mengupas tuntas cara budidaya tanaman terong.
Cara Budidaya Tanaman Terong
1. Proses Pembibitan
- Rendam benih dalam air hangat+Vitaflora dosis 2 cc per liter selama 30 menit
- Bungkus benih dalam gulungan kain atau kertas merang basah lalu masukkan dalam kardus bekas Aqua beri lampu 5 Watt dengan jarak kurang lebih 30 cm dari benih untuk diperam selama 24 jam sampai terlihat tanaman mulai berkecambah, apabila kain kering bisa di semprot menggunakan sprayer kecil.
- Selanjutnya sebar benih di atas bedengan attau Polybag persemaian sesuai barisan, jarak antar barisan sekitarĀ 10 sampai 15 cm.
- Pastikan permukaan bedengan yang sudah disemai benih ditutup menggunakan daun pisang.
- Jika benih mulai berkecambah muncul, buka penutupnya.
- Jangan lupa siram persemaian pagi dan sore hari secara rutin.
- Ketika bibit berumur 30 hari atau telah tampak berdaun empat helai artinya tanaman siap dipindah dan di tanamkan.
2. Proses Pengolahan Tanah
- Pertama silahkan anda bersihkan rumput liar (gulma) di sekitar kebun.
- Selanjutnya olah tanah menggunakan cangkul atau bajak sedalam kurang lebih 30 sampai 40 cm hingga tanahnya gembur.
- Buatlah bedengan selebar 100-120 cm, jarak antar bedengan sekitar 40-60 cm, kemudian ratakan permukaan bedengan tersebut.
- Apabila pH tanah rendah, tambahkan Dolomit
- Selanjutnya sebarkan pupuk kandang 15-20 ton / lalu campurkan merata dengan tanah.
- Sebar pupuk dasar menggunakan campuran ZA 150 KG + TSP 300 KG + KCL 300 KG per hektar dan dicampur dengan tanah secara merata atau sekitar 10 gr campuran pupuk per lubang tanam terong. Diamkan selama seminggu sebelum di tanam.
- Proses berikutnya, buat lubang tanam( Dengan Alat Pelubang + Pendorong) jarak kurang lebih 60 x 70 cm / 70 x 70 Cm.
3. Proses Penanaman
- Waktu menanam yang baik adalah di musim kering, jangan lupa pilih bibit yang tumbuh subur dan normal.
- Kemudian tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan, siram lubang tanam tersebut yang sudah ditanami hingga cukup basah atau lembab.
4. Proses Penyulaman
- Proses penyulaman dilakukan pada tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati ataupun terserang hama penyakit. Penyulaman maksimal pada umur 15 hari.
5. Proses Pemasangan Ajir
- Lakukanlah sedini mungkin agar tidak mengganggu ataupun merusak sistem perakaran tanaman terong, ajir ini terbuat dari bilah bambu dengan tinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm, tancapkan secara individu di dekat batang, ikat batang ataupun cabang terong pada turus.
6. Proses Penyiangan
- Untuk rumput liar atau gulma yang tumbuh di sekitar tanaman disiangi atau dicabut, proses psenyiangan dilakukan pada umur 15 dan 60 sampai 75 hari setelah ditanam.
7. Proses Pemupukan
- Gunakan jenis pupuk dan dosis dengan Pupuk Makro yang disesuaikan dengan jenis tanah, varietas dan kondisi daerah menurut acuan dinas pertanian setempat.
- Proses pemupukan diletakkan sejauh kurang lebih 20 cm dari batang tanaman sebanyak 10 gram campuran pupuk per tanamannya secara tugal atau larikan ditutup tanah dan disiram atau bisa juga pupuk dikocorkan sekitar 3,5 gram per liter, kemudian kocorkan larutan pupuk sebanyak 250 cc per tanamannya.
8. Proses Pemangkasan
- Dalam proses ini, anda perlu pemangkasan tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama sampai bunga pertama juga harus dirempel untuk merangsang agar tunas baru dan bunga yang lebih produktif dapat segera tumbuh.
9. Proses Pengendalian Hama & Penyakit
- Jenis hama yang cukup sering menyerang tanaman terong yaitu kumbang daun, kutu daun, tungau, ulat tanah, ulat grayak dan ulat buah sedangkan untuk penyakit seperti layu bakteri, busuk buah, bercak daun, antraknose, busuk leher akar dan juga rebah semai.
- Tips mencegah serangan hama dan penyakit anda harus melakukan budidaya dengan cara yangs baik dan apabila tanaman terserang maka segera lakukan pengendalian secara alami terlebih dahulu.
- Jika pengendalian alami tidak mempan bisa menambah pestisida dan bahan lainnya.
10. Proses Panen
- Untuk buah pertama yang dapat dipetik setelah umur 45 sampai 50 HST tergantung jenis varietas.
- Ciri-ciri terong yang sudah siap panen dilihat dair ukurannya yang sudah maksimum dan masih muda.
- Waktu paling tepat untuk panen adalah pagi atau sore hari.
- Cara panen terong cukup dipetik bersama tangkainya menggunakan tangan atau alat tajam.
Itulah informasi tentang cara budidaya tanaman terong yang sudah inspired2write.com berikan kepad anda semua. Apabila anda sudah tertarik untuk mulai budidaya tanaman satu ini, mulailah dengan cara dan langkah awal yang sesuai agar hasil terong bisa berbuah maksimal.