Model Pembelajaran Inovatif : Ciri, Unsur Dasar & Penerapannya

Model Pembelajaran Inovatif – Pembelajaran Inovatif merupakan metode pembelajaran yang memiliki sifat student centered. Maksudnya yaitu, metode belajar yang lebih memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengkontruksi ilmu pengetahuan secara mandiri serta dimediasi oleh teman seumuran.

Model pembelajaran menjadi salah satu usur yang harus dikuasai oleh pengajar dengan tujuan untuk menciptakan suasana belajar yang lebih nyama, menyenangkan, dan efisien. Sehingga para siswa akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan secara maksimal oleh pengajar.

Model pembelajaran inovatif ini mengadung berbagai MACAM TEORI BELAJAR yang diterapkan dalam proses belajar mengajar. Sampai saat ini tersedia banyak model pembelajaran yang inovatif diciptakan dan diterapkan dalam proses pembelajaran. Lantas apa saja model-mode dari pembelajaran yang inovatif?

Nah, bagi anda yang belum tahu apa saja model pembelajaran inovatif, maka inilah saat yang paling tepat untuk mengetahuinya. Dimana pada kesempatan kali ini inspired2write akan sajikan informasinya secara lengkap dan detail. Untuk lebih memahaminya, berikut informasi lebih lengkapnya.

Model Pembelajaran Inovatif Beserta Ciri-ciri, Unsur Dasar & Cara Penerapannya

Model Pembelajaran Inovatif Beserta Ciri ciri Unsur Dasar Cara Penerapannya

Ada banyak model yang bisa diterapkan dalam pembelajaran. Dengan banyaknya model pembelajaran inovatif, maka proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Namun, sebelum lanjut ke model pembelajaran inovatis, berikut ciri, tujuan, manfaat, unsur dan strategi pembelajaran inovatif.

Ciri-Ciri Pembelajaran Inovatif

Adapun ciri-ciri dari pembelajaran inovatif yaitu sebagai berikut.

  1. Memiliki prosedur yang sistematik untuk memodifikasi perilaku siswa berdasarkan pada asumsi-asumsi tertentu.
  2. Hasil pembelajaran ditentukan secara khusus ialah perubahan perilaku positif siswa.
  3. Penetapan lingkungan pembelajaran secara khusus dan kondusif.
  4. Bisa menetapkan kriteria keberhasilan siswa setelah mengikuti pembelajaran.
  5. Model pembelajaran harus mendorong siswa aktif dan partisipatif terhadap apa yang terjadi dalam lingkungan belajar.

Tujuan Pembelajaran Otomatis

Tujuan utama dari pembelajaran inovatif yaitu untuk memberikan fasilitas kepada peserta didik dalam membangun pengetahuan sendiri dalam rangka proses perubahan perilaku ke arah yang lebih baik sesuai potensi dan perbedaan yang dimiliki oleh siswa.

Manfaat Pembelajaran Pembelajaran

Manfaat Pembelajaran Pembelajaran

Sedangkan, manfaat yang didapat dalam pembelajaran inovatif yaitu sebagai berikut.

  1. Dapat menumbuhkembangkan pilar pembelajaran pada siswa.
  2. Mampu mendorong siswa untuk mengembakan potensi dirinya secara maksimal.
  3. Mampu mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran atau tujuan pendidikan.
  4. Mampu mendorong peserta didik untuk melakukan perubahan perilaku secara positif dalam aspek kehidupan.
  5. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
  6. Menumbuhkan kreatifitas guru dalam mengajar.
  7. Mempererat hubungan guru dan siswa untuk saling belajar dan saling membangun.
  8. Merangsang perkembangan kemajuan pola fikir peserta didik untuk menyelesaikan kasus yang dihadapi.
  9. Dapat membuat pendidikan lebih relevan.
  10. Proses pembelajaran dirancang dan disusun untuk siswa agar belajar.

Unsur Dasar Pembelajaran Inovatif

Selain memperhatikan ciri, tujuan dan hasil yang ingin didapat, model pembelajaran memiliki unsur dasar menurut Joyce & Weil (1980) sebagai berikut.

  • Syntax ialah langkah-langkah operasional pembelajaran.
  • Social System ialah suasana dan norma yang berlaku pada pembelajaran.
  • Principles of Reaction ialah penggambaran guru memandang, memperlakukan serta merespon siswa dengan seharusnya.
  • Suport System ialah segala sarana, prasarana, bahan, alat dan lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran.
  • Instructional and Nurturant Effect ialah hasil belajar yang didapat harus sesuai tujuan dan hasil belajar diluar yang dituju.

Strategi Pembelajaran Inovatif

Sedangkan, strategi mengimplementasikan pembelajaran inovatif yakni sebagai berikut.

  1. Kuasai teori pembelajaran.
  2. Perkaya pemahaman metode pembelajaran.
  3. Pelajari kembali materi yang akan diajarkan kepada siswa.
  4. Kenali kondisi kelas dan para siswanya.
  5. Lakukan observasi pada pembelajaran sebelumnya.
  6. Lakukan evaluasi pada pembelajaran sebelumnya.
  7. Mengadakan perbaikan pada pembelajaran sebelumnya.

Model Pembelajaran Inovatif

Model Pembelajaran Inovatif

Sampai saat ini sudah banyak model pembelajaran yang telah diciptakan dan ada beberapa model yang paling sering dan banyak diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran. Adapun model-model tersebut dan cara penerapannya yaitu sebagai berikut.

A. Model Pembelajaran Jigsaw

Adapun langkah-langkah penerapan model pembelajaran Jigsaw yakni sebagai berikut.

a. Kelompok Kooperatif

  1. Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil beranggotakan 3-5 siswa.
  2. Bagikan wacana atau tugas sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
  3. Setiap siswa dalam kelompok mendapatkan wahana atau tugas masing-masing serta memahami informasi yang ada didalamnya.

b. Kelompok Ahli

  1. Kumpulkan setiap siswa yang memiliki tugas yang sama dalam 1 kelompok, sehingga jumlah kelompok ahli sesuai dengan tugas yang telah ditentukan oleh guru.
  2. Pada kelompok ahli berikan tugas siswa agar belajar bersama untuk menjadi ahli sesuai dengan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
  3. Tugaskan seluruh kelompok ahli untuk memahami dan menyampaikan informasi terkait hasil tugas yang sudah dipahami di kelompok kooperatif.
  4. Jika tugas telah selesai dikerjakan pada kelompok ahli setiap siswa kembali ke kelompok kooperatif.
  5. Berikan kesempatan setiap siswa untuk menyampaikan hasil dari tugas di kelompok ahli.
  6. Jika semua kelompok sudah menyelesaikan tugasnya dan menyampaikan hasilnya, maka guru tinggal memberi kalrifikasi.

B. Model Pembelajaran Group to Group Exchange

Model Group to Group Exchange ini, tugas yang diberikan kepada kelompok setiap siswanya berbeda. Adapun langkah-langkah penerapan model pembelajaran ini yaitu sebagai berikut.

  1. Pilihlah sebuah topik yang mencakup perbedaan ide, kejadian, posisi, konsep, pendekatan untuk ditugaskan.
  2. Topik yang diberikan harus sesutu yang mengembangkan sebuah pertukaran padangan atas informasi yang diberikan.
  3. Bagilah kelas dalam beberapa kelompok, jumlah kelompok harus sesuai berdasarkan jumlah tugas yang sudah direncanakan.
  4. Berikan batas waktu yang cukup untuk berdiskusi dan mempersiapkan bagaimana mereka dapat menyajikan topik yang telah diberikan.
  5. Jika diskusi sudah selesai, mintalah setiap kelompok untuk menujukan juru bicara.
  6. Setelah presentasi selesai, doronglah siswa untuk bertanya pada presenter atau tawarkan pandangan siswa dari kelompok lain.
  7. Selesaikan sisa presentasi agar masing-masing kelompok memberikan informasi dan mersepon pertanyaan komentar peserta lainn.

C. Model Pembelajaran Numberd Heads Together

Model ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling berbagi ide-ide serta mempertimbangkan hasil yang paling tepat. Selain itu, model ini juga akan mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama.

Adapun langkah-langkah penerapan model ini yaitu sebagai berikut.

  1. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapatkan nomor urut.
  2. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan setiap kelompok.
  3. Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut.
  4. Guru memanggil salah satu nomor peserta didik dan nomor yang dipanggil harus menginformasikan kerjasama mereka.
  5. Kelompok lain memberi tanggapan atas laporan hasil kerjasama kelompok yang dipanggi oleh guru.
  6. Teknik bernomor ini juga bisa dilanjutkan untuk mengubah komposisi kelompok untuk bergabung dengan siswa bernomor yang sama dengan kelompok lain.

D. Model Pembelajaran Decision Making

Untuk langkah-langkah penerapan model pembelajaran ini yakni sebagai berikut.

  1. Informasi tujuan serta perumusan masalah.
  2. Secara klasikal tampilkan gambar, kasus permasalahan yang sesuai dengan materi pelajaran.
  3. Buat pertanyaan agar siswa dapat merumuskan masalah sesuai dengan gambar atau kasus yang disajikan.
  4. Secara kelompok peserta didik diminta untuk melakukan identifikasi masalah dengan membuat alternatif pemecahan.
  5. Secara kelompok atau individu siswa dimintas mengidentifikasi kasus yang terdapat dilingkungan sekitar siswa yang sesuai dengan materi yang sedang dibahas.
  6. Secara kelompok atau individu siswa dimintai untuk mengemukakan alasan mereka memilih alternatif pemecahan tersebut.
  7. Secara kelompok atau individu siswa dimintai untuk mencari penyebab terjadinya kasus tersebut.
  8. Secara kelompok atau individu siswa dimintai untuk mengemukakan tindakan untuk mencegah terjadinya masalah tersebut.

E. Model Pembelajaran Analisis Kasus

Adapun langkah-langkah penerapan model pembelajaran yang satu ini yaitu.

  1. Menganalisis standar kompetensi dasar yang akan diajarkan, kemudian tentukan pencapaian target nilai moral yang diharapkan melalui perumusan indikator pembelajaran.
  2. Membuat cerita dari sebuah peristiwa yang pernah atau sering terjadi.
  3. Usahakan cerita yang telah disiapkan untuk diperbanyak sesuai jumlah siswa, sehingga setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mempelajari cerita yang diberikan.
  4. Beri kesempatan siswa untuk membaca cerita sekitar 3-5 menit dan kemudian beberapa siswa akan dimintai berkomentar atas cerita yang dibacanya.

Itulah beberapa model pembelajaran inovatif yang dapat inpired2write.com sajikan untuk anda. Dengan penerapan model pembelajaran yang inovatif, maka proses pembelajaran akan lebih efisien dan efektif, sehingga para siswa akan lebih aktif dalam belajar. Demikian informasi yang dapat inspired2write sajikan, semoga informasi di atas bermanfaat.