4 Ciri Ciri Pantun Jenaka : Makna, Fungsi dan Contohnya

Ciri Ciri Pantun Jenaka – Pantun merupakan puisi lama yang masih cukup populer di kalang masyarakat Indonesia. Meskipun dulunya hanya dapat diuatarakan secara lisan, namun kini sudah banya sastrawan yang menulisnya kedalam bentuk tulisan.

Pantun sendiri bersal dari bahasa MinangkabauPatuntun” yang berarti petuntun. Dalam kebudayaan Jawa, pantun disebut juga “Parikan“, sedangkan pada kebudanyaan Sunda, pantun dikenal dengan “Paparikan“. Lalu, pada budaya Batak disebut “Umpasa“.

Pantun berperan sebagai penyampaian pesan yang dikemas secara puitis dengan sajak dan rima. Pantun sendiri, terdiri dari berbagai macam jenis, salah satunya yaitu pantun jenaka. Pantun jenaka sendiri tak berbeda jauh seperti pantun biasa, bedanya hanya pada isinya.

Meskipun hanya berbeda dari segi isinya, namun setiap jenis pantun memiliki ciri ciri tertentu. Dengan ciri ciri inilah yang membuat setiap karya sastra memiliki perbedaan. Ciri ciri pantun jenaka ini berbeda dengan CIRI CIRI GURINDAM ataupun puisi.

Ciri Ciri Pantun Jenaka Beserta Dengan Makna, Fungsi dan Contohnya

Ciri Ciri Pantun Jenaka Beserta Dengan Makna Fungsi dan Contohnya

Ciri paling utama yang dimiliki karya sastra pantun yaitu sajak dan rima. Hampir setiap jenis pantun, pastinya mengandung sajak dan rima. Lantas, apa saja ciri ciri yang mebedakan pantun jenaka dengan jenis pantun lainnya? Nah, bagi yang belum tahu apa saja ciri ciri pantun jenaka, silahkan simak ulasan mendalam yang akan inspired2write sajikan di bawah ini.

Makna Pantun Jenaka

Sebelum lanjut ke ciri ciri pantun jenaka, anda baiknya anda kenali lebih dalam makna dari pantun ini. Pengertian pantun jenaka sendiri adalah salah satu jenis pantun dalam sastra Indonesia yang dikemas dengan tujuan untuk menghibur orang lain, karena mengandung unsur humor.

Pantun ini lebih menonjol ke arah hal-hak lucu. Pantun jenaka ini lebih sulit cara pembuatannya di bandingkan pantun biasa, pasalnya harus seimbang antara kelucuan dengan nilai-nilai yang akan disampaikan. Ciri utama dari pantun jenaka yaitu terletak pada isinya yang jenaka.

Ciri Ciri Pantun Jenaka

Ciri Ciri Pantun Jenaka

Seperti yang sudah kami singgung di atas, bahwa pantun jenaka memiliki keutamaan pada isinya. Adapun ciri lainya dari jenis pantun ini yaitu sebagai berikut.

1. Terdiri Dari 4 Baris

Dalam pantun tediri dari 1 bait. Bait pantun terdiri dari 4 baris. Setiap baitnya berisi untaian kata-kata yang berada pada 1 gagasan. Dalam pantun jenaka, setiap gagasan katanya berupa gagasan jenaka.

2. Setiap Baris Terdiri Dari 8-12 Kata

Dulu, pantun hanya disampaikan secara lisan tidak dituliskan. Hal inilah yang membuat setiap baris pantun dibuat singkat. Umumnya setiap barus pantun terdiri dari 8-12 kata. Meskipun terbilang sangat singkat namun isinya tetap padan dan bermakna.

3. Bersajak a-b-a-b

Sajak atau disebut juga rima merupakan kesamaan bunyi yang terdapat pada puisi. Pantun sangat kental dengan unsur rima. Hal inilah yang membuat pantun dan puisi berbeda. Pantun sendiri memiliki rima a-b-a-b yang harus selalu diperhatikan dalam penyusunan pantun.

Dalam pantun, rima di bentuk secara menyilang. Maksudnya, pada akhir suku kata di baris pertama, harus sama dengan suku kata akhir di baris ketiga. Begitu pula dibaris kedua dan keempat.

Sebagai contoh :

Gelas pecah ditendang dewa (a)
Gelas dibuang di kandang kebo (b)
Aku mengetik sambil ketawa (a)
Liat bapak rambutnya kribo (b)

Pembuatan pantun harus seperti contoh di atas. Dimana, jika akhiran baris ke-1 (a), maka baris ke-3 juga harus (a) begitu juga untuk baris ke-2 dan ke-4.

4. Memiliki Sampiran dan Isi

Dalam pantun bagian pertama yang terdiri dari baris ke-1 dan ke-2 disebut sampiran. Sampiran ini kerap berkaitan dengan alam dan tidak memili hubungan dengan bagian kedua yang bermasuksud untuk mengantarkan sajak rima. Sedangkan untuk bagian kedua yang terdiri dari baris ke-3 dan ke-4 berisi pesan atau makan utama sebuag pantun itu sendiri.

Fungsi Pantun Jenaka

Selain memiliki ciri-ciri tertentu, pantun jenaka juga mengandung fungsi tersendiri. Adapun fungsi pantun jenaka yaitu sebagai berikut.

  1. Sebagai media hiburan untuk orang lain yang sedang dirundung kesedihan.
  2. Sebagai media untuk membangun keakraban dari 2 orang yang baru bertemu.
  3. Sebagai strategi memberikan pesan moral yang mudah diterima oleh orang lain.
  4. Sebagai penghangat suasana pada saat berkumpul dengan keluarga atau teman.
  5. Sebagai media sindiran yang mengundang keakraban.
  6. Sebagai media pergaulan yang kuat.

Contoh Pantun Jenaka

Contoh Pantun Jenaka

Setelah mengetahui, makna, ciri dan fungsinya. Berikut ini beberapa contoh pantun jenaka dengan berbagai tema. Adapun contohnya sebagai berikut.

Berbalas Pantun Jenaka

PantunJawab
Minum jamu dirumah paklek
Rumah paklek di windujaya
Eh kamu udah jelek
Jangan kebanyakan gaya
Sibaju merah matanya melek
Sibaju hijau minum cuka
Biarpun muka gue jelek
Yang penting banyak yang suka
Buah jambu warnanya putih
Enak dimakan bersama banu
Hei kamu memang putih
Tapi sayang putih karna panu
Anak sekolah namanya banu
Mesin ketam terikat tali
Biarpun putih karna panu
Dari pada hitam kayak kuali
Minum teh rasanya menteng
Tidak lupa pake bedak
Eh kamu jangan ganteng
Muka kamu kayak ketombe landak
Enakya makan buah cempedak
Buahnya jatuh jadi penyet
Biarpun mirip ketombe landak
Dari pada lu mirip ingus monyet

Contoh Pantun Jenaka dan Maknanya

Kumpulan Pantun JenakaMakna
Ikan gabus di rawa rawa
Ikan belut nyangkut di jaring
Perut sakit menahan tawa
Gigi palsu loncat ke piring
Menertawakan gigi palsu yang lepas dari mulutnya
Jalan jalan ke rawa-rawa
Jika sampai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm
Tidak hewan yang memakai helm seperti manusia
Jalan-jalan ke kota serang
Ada kambing makan rumput
Anak-anak pada senang
Melihat banci bergoyang dangdut
Di zaman sekarang banyak yang tidak malu
Jalan-jalan ke kota Arab
Jangan lupa membeli kitab
Cewe sekarang tidak bisa diharap
Bodi bohai betis berkurap
Sekarang banyak wanita yang sok cantik
Hari minggu sudah siang
Setelah siang menuju petang
Ditunggu-tunggu tidak datang
Sekali datang nagih utang
Orang sekarang banyak yang mengutang
Kuncing bermain dengan tali
Fira duduk membaca koran
Gimana hati tidak geli
Kepala botak suka sisiran
Tertawa karena tidak ada rambut, tapi suka sisiran
Jalan-jalan di pinggir empang
Liat katak di pinggir empang
Hati siapa tak bimbang
Kepala botak minta dikepang
Bingung karena tidak memiliki rambut, tapi minta dikepang

Sebagai salah satu sastra puisi lama asli Indonesia sudah seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia kita harus terus menjaga agar budaya pantun tetap terjaga. Jangan sampai budaya ini pupus karena ditelan zaman. Maka dari itu, sebagai langkah awal untuk menjaga kepopuleran pantun dan menambah wawasan serta ilmu pantun inspired2write.com menyajikan informasi tentang ciri ciri pantun jenaka beserta dengan contohnya.